Postingan

Senyuman Sang Surya

Surya terbangun dari malamnya Memukaukan seisi jagad raya Memberikan asupan energi baru bagi setiap yang bernyawa  Tanaman hijau yang meneteskan embun Para burung berkicau dengan suara merdu Lalu lalang penduduk dengan kepulan asap motor memenuhi jalanan kota Ya, hari baru telah datang  Kesempatan bangkit dari gagal bisa dimulai Peluang baru siap dituju Hidup selalu menghadirkan kisahnya Masa lalu hanya akan tinggal ditempat Berjalan untuk terus bangkit Melangkah maju tanpa terjerat belenggu lalu  Ya, senyum baru perlu di ciptakan  Hari ini, esok dan hari mendatang

Meluap sepi

Ketika langit menjelma malam Hanya sepi yang menghias sunyi Terjaga Di tepi pulau yang berisikan randu Dengan membawa sejuta masa lampau yang terisi penuh dalam pikiran  Merenung menatap asa Yang kerap bingung dengan rasa yang tak bisa terutara Biarlah tetap bersembunyi hingga waktu memaksa meluapkan isinya

Terlena Harapan

 Gelap bergemintang mengawal pikiran tiap petang  Peristiwa demi peristiwa mengkabut didalamnya  Jalinan emosi menyatu, antara duka, cita, amarah ,kecewa, beserta kawan-kawannya Hingga dapat disimpulkan bahwa kecewalah yang mendominan Memutar pikiran dan hati kembali, mengapa bisa demikian?  Mengapa yang mendominan itu harus kecewa?  Sebab apa?  Yang diharap bukanlah pada Sang Pemberi Harap sesungguhnya  Bukankah telah ditanam sebelumnya? Untuk tumbuh dalam pikiran nan hati benih-benih iman pada Tuhan dan meletakkan harap hanya pada-Nya?  Lalu mengapa bisa terlena ?

Masa Halu

Masa itu..  Dimana aku menjadi ratumu Menari lincah dibawah sinar rembulan Dengan mata berbinar dan bibir mengukir senyum semringah  Pikiran melayang bebas ke angkasa menembus pintu-pintu langit  Terbang dan terus tinggi Hingga hanyut kedalam haluan   

Senja Kelam

Senja. . Temani raga nan jiwa melantunkan setiap rintihan  Senjaku setialah bersama menapaki tapak-tapak kehidupan  Terpelintir di keramaian, tercekik dalam kesunyian Terombang ambing di lautan samudera kehidupan  Bersamamu ku menghempaskan suara hati Melalui lika - liku yg selama ini ku jejaki Sadarlah diriku bukanlah putri saudagar kaya Kata berjuang sudah tak asing dalam telinga  Berlari kesana kemari demi merasakan enyaman bangku sekolah Rasa pahitpun telah banyak ku telan Angan - angan yang hampir tak ada harapan Keberuntungan seakan tak pernah berpihak Teringat pada suatu olokan Kau ingin menggapai angan?  Bagaikan cicak menelan kelapa ujar sang petuah Ribuan cercaan terlontar Pada kaum kecil nan terbelakang Tuan - tuan besar yang mengaku paling benar nan tak ada bandingan Meraja lela merampas impian Roda teruslah berputar  Jarum jam teruslah berjalan Namun seakan masih tetap sama Bersama tulang keluarga yang semakin menua  Para saudagar kaya mul...

Bukanlah Sebuah Pencitraan, melainkan Sebuah Harapan

Kurang lebih 7 tahun silam, detik-detik dimana aku akan dimasukkan dipenjara suci.  Dulu aku yang begitu polos, dibesarkan utuh dengan kasih sayang ibu, ayah dan saudara-saudara beserta lingkungan keluarga yang begitu Islami. Apapun yang aku inginkan ada disana dan selalu tersedia.  Perasaanku kala itu begitu sangat bahagia dan sempurna, karena memang dari dulu keinginanku yang begitu besar untuk masuk pesantren yang kerap dikenal pondok Suci. kelulusan MTs ku tinggal menunggu beberapa bulan saja dan aku sudah mempersiapkan diri  untuk menuju duniaku yang lebih Islami lagi. Dunia yang membuatku semakin dekat dengan Robbku. Sebenarnya dari sejak aku lulus MI aku ingin masuk pesantren itu, hanya saja aku harus mengalah, karena bebarengan dengan kakakku masuk pesantren juga dan ayahku menjanjikan setelah aku lulus MTs saja. Tibalah saat bagianku untuk memasuki dunia pesantren, segala jiwa telah kumatangkan, pikiran yang kubulatkan, hati yang kutekadkan, raga yang telah kuper...